BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terjadinya aksi
dan tindak kekerasan (violence) akhir-akhir
ini merupakan fenomena yang seringkah kita saksikan. Bahkan hal itu hampir
selalu menghiasi informasi media masa. Sebagai contoh adalah, terjadinya
tawuran antar pelajar, pemerkosaan, pembakaran gedung, pembunuhan, pembantaian,
dan tindak anarkis yang lain. Itulah salah satu fenomena krisis akhlak yang
kini tengah menimpa bangsa kita. Disamping itu, masih banyak krisis akhlak yang
lain, seperti mabuk-mabukkan, penyalahgunaan narkotika, suap dan lain
sebagainya. Krisis multi dimensional yang menimpa bangsa ini, salah satu
penyebabnya -dan boleh jadi ini merupakan sebab yang paling utama- adalah
karena terjadinya krisis moral atau akhlak. Krisis moral terjadi karena sebagian
besar orang tidak mau lagi mengindahkan tuntunan agama, yang secara normative
mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik, meninggalkan
perbuatan-perbuatan maksiat dan munkarat (Az-Zaibari, 2003:5,6).
Islam memuji akhlak yang baik,
menyerukan kaum muslimin untuk membinanya, dan mengembangkannya di hati mereka.
Islam menegaskan bahwa bukti keislaman ialah akhlak yang baik. Selain itu
puncak derajat kemanusiaan seseorang dinilai dari kualitas akhlaknya. Maka tak
heran jika kualitas keimananpun di ukur dari akhlak. Seluas apapun kadar
keilmuan seseorang tentang Islam, sehebat apapun dirinya ketika melakukan
ibadah, atau sekencang apapun pengaduannya tentang kuatnya keimanan yang
dimiliki, semua itu tidak bisa memberi jaminan. Tetap saja, alat ukur yang
paling akurat untuk menilai kemuliaan seseorang adalah kualitas akhlaknya
(Gymnastiar, 2002: 5).
READ MORE - DownLoad Skripsi Inovasi Pendidikan Akhlak