|
gambar oleh the jakarta post |
Semoga SBY Belajar Dari Ibas. secara resmi Edhie Baskoro
Yudhoyono telah menyatakan kemundurannya dari kursi empuk DPR Republik
Indonesia. kemundurannya dari jabatan DPR tentu membuat kaget masyarakat
indonesia (terutama para penikmat politik) meskipun ada sebagian pakar politik
yang tidak heran sedikit pun atas pengunduran putra orang nomer satu di
indonesia. Adpun yang menjadi alasan pengundurannya itu ada dua. 1) karena
ingin konsentrasi dengan partai yang didirikan oleh ayahnya yang banyak
diberitakan media sedang mengalami sakit panas stadium empat, dan 2) karena kebijakan
atas kesalahan yang telah dibuatnya dengan mengisi daftar hadir namun tak
menampakkan batang hidung di sebuah rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat.
Alasan yang pertama yaitu
ingin meluangkan segenap waktunya untuk partai demokrat merupakan keputusan
yang menurutnya tepat. Ibas sapaan Edhie Baskoro yang menjabat sebagai
Sekertaris Jendral partai berlambang bintang mercy tentu tidak mau kehilangan
moment penting agar bisa menduduki demokrat 1. Seperti diketahui bahwa pimpinan
demokrat Annas Urbaningrum sedang mendapat peringatan dari Pembina Partai agar
konsentrasi dengan kasus Hambalang (menunggu babak dari KPK). Sebagai orang
yang menduduki jabatan Sekjen tentu mempunyai kesempatan besar menjadi ketua
partai (seperti halnya anis yang naik tahta setelah presiden PKS menjadi
bidikan KPK).
Sebab kedua dari pengunduran diri Ibas sebagai anggota DPR yaitu dengan bolos rapat paripurna dan hanya
meninggalkan jejak paraf di daftar hadir peserta rapat. alasan ini menjadikan
penguat alibi kalau Ibas ingin naik tahta sebagai presiden atau kedua partai
demokrat. Dalam beberapa media seperti metro tv news, liputan 6, viva news, dan
berbagai media lainnya kalau dirinya (Ibas) tengah mengemban tugas penting (sepenting
urusan rakyat) terkait turunnya elktabilitas partai demokrat. Sebagai Sekjen
dia mengatakan perannya sangat dibutuhkan terhadap partai demokrat, selain itu
juga ditambahkan kalau partai demokrat akan melaksanakan rapat rapimnas bersama
pembesar partai seperti ayahnya dan ketua umum Annas Urbaningrum.
Berbagai komentar tentu
mengalir atas pengunduran seorang Ibas dari anggota DPR, baik komentar positif
atau negative (gak tahu kalau di paragraph ke-dua dan tiga). Komentar-komentar
para tokoh nasional atas pengunduran diri Ibas juga membuat media massa
kebanjiran berita sekaligus menambah daftar berita panas yang up date. Jika memang
pengunduran dirinya murni atas kebijakan seorang ibas yang keluar dari hati
nurani karena telh membuat kesalahan, maka hal itu patut diacungi jempol layak
jadi contoh para politikus di negeri Indonesia, namun jika pengundurannya
karena menginginkan posisi setrategis tentu celaan dan cemooh dari berbagai
penjuru bibir menuju padanya.
Dari kejadian tersebut saya
mempunyai khayalan kalau politisi yang menduduki RI satu meniru gaya Ibas. Sebagai
bapak (SBY) tentu bisa juga mengambil hikmah dan pelajaran dari anaknya (Ibas) yang
lebih muda umurnya. Jika memang perbuatan anak itu benar maka taka da salah dan
dosa jika sang ayah mengikuti jejak langkah anaknya. Kalau kita hitung dengan jari (mungkin dibutuhkan
banyak manusia) kesalahan SBY terhadap Republik dan Negara Indonesia tentu
sangatlah banyak.
Berbagai kesalahan yang
pernah dilakukan Presiden diantaranya adalah kegagalan mengurusi TKI, korupsi, keamanan,
kesejahteraan, kemakmuran, dan berbagai kesalahan yang telah dibuatnya karena
tidak bisa membuat Indonesia yang aman dan sejahtera. Meskipun keselahan
tersebut tidak murni dibuat olehnya (tentunya oleh yang bersangkutan), sebagai
presiden republik Indonesia tentu dia mempunyai tanggung jawab besar dan
sepenuhnya terhadap berbagai masalah-masalah yang subur di bumi Indonesia.
Jika pengakuan ketidak
berhasilan memimpin Indonesia diakuinya dan mengambil sikap mengundurkan diri
seperti yang dilakukan Ibas tentu banyak sekali orang senang. Mengapa demikian
karena sudah banyak yang menginginkan SBY mundur dari jabatannya. Pengharapan ini
datang dari masyarakat biasa ataupun para politisi yang memang mengincar RI 1. Entah
karena apa ternyata sejauh ini SBY tidak merasa bersalah meskipun sudah banyak
kritikan datang dari bawah maupun atas.
READ MORE - Semoga SBY Belajar Dari Ibas