Showing posts with label Hadits. Show all posts
Showing posts with label Hadits. Show all posts
Friday, October 31, 2014

tingkatan sanad ahsanul asanid

tingkatan sanad ahsanul asanid
Ahsanul asanid
            Hadits sahih yang derajatnya ahsanu asanid lebih rendah dari yang berderajat ashohhul asanid. 
     Contoh hadits shohih yang berderajat ahsanul asanid
READ MORE - tingkatan sanad ahsanul asanid belajar komputer
Tuesday, October 28, 2014

Tingkatan Sanad As-Shohul Asanid

tingkatan sanad sebuah hadits menjadi tiga bagian, yaitu: As-shohul Asanid (sanad yang paling sahih), Ahsanul asanid, dan Adh’aful asanid. pada posting kali ini must wildan ingin berbagi tentang tingkatan sanad as-shohhul asanid
                Berdasarkan perbedaan derajat hadits sahih bila ditinjau dari terpenuhinya secara sempurna seluruh syarat-syarat hadts sahih lebih spesifiknya dalam kajian sanadnya, maka Ibnu Sholah menolak adanya kalim istilah ashohhul asanid  secara
READ MORE - Tingkatan Sanad As-Shohul Asanid belajar komputer

pengertian Silsilatu Dzahab tinggi-rendahnya sanad

Silsilatu Dzahab (tinggi-rendahnya sanad)
Istilah silsilatud dzahab, adalah sebuah istilah yang muncul dari kajian sanad sebuah hadits sahih Rasul saw. Sanad hadits sahih sebagaimana telah kita ketahui bersama-sama adalah terdiri dari beberapa rawi yang dalam kajian ilmu jarh wa ta’dil memiliki derajat yang berbeda-beda dalam derajat kedlobitan dan keadilanya, mulai
READ MORE - pengertian Silsilatu Dzahab tinggi-rendahnya sanad belajar komputer
Wednesday, September 10, 2014

Beberapa Dalil Kehujjahan Al-Hadits dalam al-Quran

Beberapa Dalil Kehujjahan Al-Hadits dalam al-Quran. Dalam banyak ayat Allah s.w.t. mewajibkan seluruh umat Islam untuk taat dan patuh kepada Nabi s.a.w., Dia menjadikan ketaatan kepada Nabi s.a.w. sebagai ukuran ketaatan kepada-Nya dan memerintahkan umat Islam mengembalikan perselisihan di antara mereka kepada hukum-Nya dan rasul-Nya; Dia juga tidak menjadikan pilihan selain hukum-Nya dan
READ MORE - Beberapa Dalil Kehujjahan Al-Hadits dalam al-Quran belajar komputer
Tuesday, September 9, 2014

Pengertian Sanad Hadits Contoh

pengertian sanad hadits

Pengertian sanad Secara etimologi sanad adalah السَّنَدُ ما ارتَفَعَ من الأَرض في قُبُل الجبل أَو الوادي, bagian bumi atau jurang yang menonjol. Bentuk jamaknya adalah أَسْنادٌ. Atau juga bisa dikatakan dengan al-mu’tamad, sesuatu yang dipegangi dengan kuat.
       Sedangkan pengertian sanad secara terminologi menurut Mahmut Thohan adalah
READ MORE - Pengertian Sanad Hadits Contoh belajar komputer
Friday, September 13, 2013

doa sebelum bersetubuh (contoh hadits)

image by catholik org.

Selamat malam dunia maya, dunia google dan teman-temannya. Pada kesempatan kali ini must wildan akan berbagi pengetahuan tentang hadits. Sebenarnya pada postingan terdahulu kita
READ MORE - doa sebelum bersetubuh (contoh hadits) belajar komputer
Thursday, August 29, 2013

Pengertian Takhrij al-Hadits dan Metode Takhrij Hadits


Tahrij al-Hadis        
1)         Pengertian Takhrij al-Hadits
Secara bahasa takhrij berarti penyatuan dua hal yang saling bertentangan. Selain itu takhrij juga bisa memiliki arti sama dengan al-istinbath, al-tadrib, dan al-taujih. Maknanya juga bisa dari makna al-ikhraj yang sama dengan al-ibraz dan al-idzhar. Adapun secara terminology ilmu hadits takhrij adalah menunjukkan keberadaan suatu hadits di dalam kitab-kitab yang merupakan sumber utama hadits dengan mencantumkan sanad, kemudian menjelaskan
READ MORE - Pengertian Takhrij al-Hadits dan Metode Takhrij Hadits belajar komputer
Wednesday, August 28, 2013

Bermanfaatkah Ilmu dan Amalmu?


Dalam menjalani kehidupan terkadang kita mendengar ungkapan hati-hati hal itu bisa menjadikan ilmu tidak manfaat. Agar kita tidak salah dalam memberikan penilaian, menghukumi, atau menjustic bahwa ilmu seseorang itu tidak bermanfaat, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu ilmu manfaat.
Dalam literatur manapun, baik itu khazanah ilmu islam, sekuler, bahkan ilmu ghaib sekalipun yang dinamakan ilmu bermanfaat apabila ilmu yang kita punya bisa mencerdaskan orang lain. Kata mencerdaskan disini tidak hanya sebatas lingkup otak atau pikiran saja (knowledge), tapi juga bermanfaat dalam  ruang lingkup kehidupan manusia, flora, fauna, dan semua isi alam ini.
Menjadikan ilmu bermanfaat itu perlu semangat dan kerja keras agar nantinya berguna bagi yang lainnya. Meskipun sangat susah, sebenarnya hanya sebatas memberikan pengertian atau pengetahuan saja juga bisa dikatakan ilmunya bermanfaat. Mengapa demikian karena ilmu dari sang pengajar telah berpindah dan terseberluaskan ke otak-otak para pencari ilmu. Hal itu akan
READ MORE - Bermanfaatkah Ilmu dan Amalmu? belajar komputer
Thursday, January 10, 2013

Belum Cukupkah Al-Quran Sehingga Ada Hadits


Belum Cukupkah Al-Quran Sehingga Ada Hadits. tulisan ini sudah lama saya buat tapi karena beberapa hal tulisan ini baru sempat saya posting. ini dari tulisan ini adalah menjelaskan tentang fungsi dari hadits, dimana peran hadits dalam membuat hukum islam dengan adanya al-quran yang sudah nyata datang dari Allah. dengan membaca artikel fungsi hadits disini, saya berharap pembaca mampu mengetahui
READ MORE - Belum Cukupkah Al-Quran Sehingga Ada Hadits belajar komputer
Monday, January 7, 2013

Pembagian Hadits Mutawatir


Pembagian Hadits Mutawatir. sebelum mengetahui pembagian hadits mutawatir mari kita ketahui dulu apa itu hadits mutawatir. Ada perbedaan pendapat ulama dalam pembagian hadits mutawatir. Sebagian ‎ulama menyebutkan pembagian hadits mutawatir kepada
READ MORE - Pembagian Hadits Mutawatir belajar komputer

Pengertian Hadits Mutawatir


Pengertian Hadits Mutawatir. Mutawatir menurut bahasa berarti ‎ المتتابع‎ yang berarti yang berlanjut, ‎berurutan.‎ ‎ Artinya Sesuatu yang datang kemudian atau secara beriring-iring ‎antara yang satu dengan lainnya tanpa adanya jarak.‎
Sedangkan Sohari Sahrani dalam bukunya “ulumul hadits” mengutip beberapa
READ MORE - Pengertian Hadits Mutawatir belajar komputer
Sunday, January 6, 2013

Pengertian Pembagian Hadits Ahad


a.‎ Pengertiannya
kata ‎‏"الاحاد"‏‎ ditinjau dari segi etimologi merupakan bentuk plural/jamak dari kata ‎‎“‎أحد‎” yang berarti tunggal, yang berarti diriwayatkan oleh 1 orang perawi. Sedangkan ‎hadits ahad ditinjau dari segi terminologi adalah hadits yang tidak terkumpul padanya ‎beberapa syarat hadits mutawatir.‎ ‎ Ada sebagian ulama yang mendifinisikan hadits ‎ahad adalah hadits yang sanadnya syah dan bersambung sampai Nabi, akan tetapi
READ MORE - Pengertian Pembagian Hadits Ahad belajar komputer
Wednesday, January 2, 2013

Film Indonesia Yang Pertama Rilis di 2013

 <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDHk_o3CgNpFzIleTwbmN9JJJ8VjmXLeI5sMqhkF8MMHQOpIfIRApv9tbdBZvEA_T4iWJ5_0kjzPeXvBEgErGbb5ARYfPQCoA3SQgiDQJwHaud4BFp3vG9xmFrr6hFsY0FwxqLAjdEew/s1600/demi+ucok.jpg alt="demi ucok"/>
demi ucok


Bagi anda yang suka film, terutama film local yang di bintangi dan dibuat oleh ‎tangan-tangan mahir anak bangsa indonesia. Terbayang gak film pertama yang ‎akan rilis di tahun 2013?‎
Bisa tebak? Ini sudah berjalan tiga hari sejak pergantian baru lho. Menurut must ‎wildan sendiri film indonesia yang pertama rilis di tahun 2013 adalah film
READ MORE - Film Indonesia Yang Pertama Rilis di 2013 belajar komputer
Sunday, December 30, 2012

Pengertian Sanad Hadits (Lengkap)


sebagai orang islam yang ingin mempelajari islam secara sempurna tentu harus mengetahui sumber hukum islam. salah satu sumber hukum islam yang diakui oleh para ulama secara menyuluruh adalah hadits. meskipun demikian tidak semua hadits dijadikan sebagai sumber hukum islam, karena dalam susunan sebuah hadits ada juga yang menunjukan bahwa sebuah hadits itu layak dan lulus verifikasi untuk dijadikan sumber hukum islam. sebelum melangkah jauh ada baiknya kita mengetahui
READ MORE - Pengertian Sanad Hadits (Lengkap) belajar komputer
Monday, December 24, 2012

Matan Syad Dikonfirmasi Dengan al-Quran (Hadits)


I.     Pendahuluan
Bagi kita yang ingin memahami Hadits secara mendalam (klik disini) tidak hanya paham tentang sanad saja tapi juga kita harus paham tentang matan. Ini dikarenakan kalau hanya tahu sanadnya saja tapi tidak tahu tentang matannya bisa dimungkinkan hadis itu tidak sahih, sebaliknya kalau kita tahu bahwa matan itu sahih pasti sanadnya juga sahih. untuk mengetahui pengertian matan klik disini, pengertian sanad klik disini
Istilah konfirmasi matan merupakan istilah yang tepat untuk mengungkap isi matan. Konfirmasi matan berangkat dari-paling tidak sebuah keraguan, apakah sebuah informasi berasal dari Rasulullah dan tidak ada penyimpangan baik merubah, menambah, dan yang lainnya.  Salah satu hadits yang perlu kita teliti adalah hadits yang mengandung syad pada matannya. Berawal dari bahwa sebuah hadits menunjukan hadits syad maka salah satu metodenya adalah dengan cara mekonfirmasikan dengan al-Quran yang stastus kehujjahannya paling tinggi dalam penentuan hukum di dalam Islam.
II.  Pembahasan
A.    Pengertian
Konfirmasi berasal dari bahasa inggris yaitu confirmation merupakan kata benda yang mempunyai makna penegasan, pengesahan.[1] Sedangkan ketika konfirmasi dipakai dalam bahasa Indonesia mempunyai makna pengesahan, penegasan, serta pembenaran.[2]
Menurut al-Lihyani kata al-Quran diderivasi dari fi’il qaraa yang mempunyai arti membaca. Oleh karena itu, kata al-Quran merupakan masdar yang sinonim dengan kata qiraah. Adapun definisi al-Quran secara terminologi adalah Firman Allah yang berbahasa Arab, dapat melemahkan musuh, diturunkan kepada Nabi Muhammad, ditulis di dalam mushaf, dan ditranformasikan secara tawattur, serta membacanya termasuk ibadah.
Sedangkan pengertian hadits syad adalah hadis yang diriwayatkan oleh seseorang yang maqbul tetapi hadis tersebut menyalahi riwayat yang lebih tsiqoh, lantaran mempunyai kedlabitan atau banyaknya sanad dan lain sebagainya.[3]
Al-Qur’an dalam pemaknaan teks, dapat diterjemahkan secara umum dari kata perkata. Kalau kita tela’ah lebih dalam, pengklasifikasian berdasarkan pemaknaan teks al-Qur’an dapat menimbulkan berbagai kandungan yang ada di dalamnya, mulai dari Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Kisah-Kisah. Keadaan seperti inipun tidak berbeda dengan kandungan pokok al-Hadis, mengingat secara global al-Hadis harus harus sejalan dengan al-Qur’an, yaitu menjelaskan yang mubham, merinci yang mujmal, membatasi yang mutlaq, megkhususkan yang umum, dan menguraikan hukum-hukum dan tujuan-tujuannya, disamping membawa hukum yang belum belum di jelaskan secara eksplisit oleh al-Qur’an.[4]  Berdasarkan rasionalitas ini, maka dapat di pahami bahwa pokok isi kandungan al-Hadis harus sama dengan al-Qur’an, karena hadis harus berfungsi sebagai bahasa penjelas dari al-Qur’an. untuk mengetahui perbedan hadits dan quran klik disini
Dari sini maka jelas bahwa ketika kita akan meneliti sebuah hadits maka kita harus menyandingkannya dengan al-Quran dulu.
Dalam teknik ini sesungguhnya tidak lagi sekedar perbandingan teks, tetapi juga melibatkan aspek pemahaman atau pemaknaan teks. Meskipun membandingkan teks matan dengan al-Quran kurang proposional karena quran diriwayatkan secara mutawatir sedangkan hadits tidak mutawatir meskipun ada yang mutawatir. Namun demeikian perbandingan teks ini bukanlah hal yang mustahil dilakukan karena dengan menghadapkannya sebuah teks hadits dengan al-Quran akan membantu proses kritik hadits ketika membandingkan arti yang searah. Dalam konteks ini jelaslah keakuratan al-Quran menjadi pembanding merupakan prasyarat untuk dapat melakukan kritik hadits.

B.     Contoh
حدثنا هد اب بن خالد الاردي حدثنا همام عن زيد بن اسلم عن عطأ بن يسار عن ابي سعد الخدري ان رسولله صلي الله عليه وسلم قال لا تكتبوا عنى ومن كتب عنى القرأن فليمحه وحد ثوا ولا حرج ومن كذب على قال همام احسبه قال متعمد  فليتبوأ مقعده من النار (رواه مسلم)
Hadits di atas menunjukan bahwa nabi melarang sesuatu darinya selain al-Quran. Hal ini dikarenakan takut tercampurnya hadits dan al-Quran. Padahal jika kita hubungkan ke salah satu ayat al-Quran yang berbunyi
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
Artinya
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. Secara otomatis quran akan murni meskipun tanpa ditulis atau yang lainnya Maka,  sebenarnya tanpa ditulis pun al-Quran akan tetap ada terjaga kemurnian dan keotentikannya.

III.             Simpulan
Hadits menempati posisi yang sentral dalam khazanah hukum Islam. Hadits secara hirarkis menempati posisi kedua setelah Alqur'an sebagai sumber hukum Islam. Sedangkan secara fungsional hadits berfungsi menjelaskan, menguatkan dan menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Alqur'an.
Ketika kita dihadapkan kepada hadits syad yang bertentangan dengan dalil al-Quran dan al-Hadits maka solusiunya adalah dengan mengkompromikan dengan ayat al-Quran atau hadits yang sama pembahasannya dengan metode Mauquf, Nasikh dan mansukh, Tarjih, serta Jam’u

READ MORE - Matan Syad Dikonfirmasi Dengan al-Quran (Hadits) belajar komputer
Tuesday, December 18, 2012

Mustahil Jumlah Hadits Nabi Cuma Ribuan


Sebelum bicara panjang lebar ada baiknya kita ketahui pengertian dari hadits sendiri. Menurut para pakar panyak definisi dari kata tersebut, sepanjang saya membaca berbagai literatur pengertian hadits dapat dikatakan dengan sesuatu yang dikatakan, diperbuat, dan tidak dilarang oleh nabi muhammad saw.
Kurang lebih pengertiannya seperti itu kalau lebih jelasnya klik disini. Jika kita melihat usia muhammad saw menjadi nabi maka akan bertemu dengan angka 23, karena Muhammad saw diangkat menjadi nabi dan rasul umur 40 dan wafat umur 63. Dapat kita bayangkan 23 tahun adalah waktu yang tidak sedikit. Jika waktu tersebut digunakan untuk bicara atau berbuat kebaikan tentu tidak sedikit jumlah yang akan dihasilkan dari kehidupan Nabi Muhammad saw. 
Benarkah hadits nabi sangat banyak? Mari kita lihat dari berbagai data yang ada. Sebut saja abu hurairah yang dikatakan paling banyak mengeluarkan atau meriwayatkan terbanyak dari hadits nabi, ternyata imam ini hanya merewiyatkan 5.374 hadits. Sedangkan posisi kedua dipegang oleh abdullah bin umar yang meriwayatkan 2630, nomer 3 anas yang meriwayatkan 2286 sedangkan ummul mu'minin meriwayatkan 2210 hadits. Jika kita total semuanya maka akan berjumlah 12.500 hadits.masih juga sahabat lainnya yang meriwayatkan hadits akan tetapi, dari hadits diatas banyak hadits yang diriwayatkan oleh berbagai imam.
Tentu sangat sedikit dalam waktu 23 tahun hanya menghasilkan angka tersebut. Padahal dalam sehari saja kalau kegiatan dan perkataan kita dihitung tentu sangat banyak, apalagi nabi muhammad yang memang kegiataannya dakwah dan selalu mencontohkan kebaikan.
Saya curiga hadits nabi muhammad jumlahnya jutaan, namun kecurigaan ini masih belum terjawab dikarenakan tidak ada data atau bukti lagi selain yang tercatat dan terdokumentasikan dari jumlah tersebut.
tapi tenang dulu mustwildan.blogspot.com menemukan data yang bisa menggambarkan tentang itu kok, klik aja disini
READ MORE - Mustahil Jumlah Hadits Nabi Cuma Ribuan belajar komputer
Thursday, December 13, 2012

Kok Haditsnya Dhaif, Kenapa ya?


Menurut al-Nawawi dan juga mayoritas ulama ahli hadis, hadis da'if adalah ‎hadis yang tidak memenuhi syarat shahih dan hasan ‎. Hadis da'if dapat ‎diklasifikasikan menjadi dua:‎
a.‎ Da'if disebabkan tidak memenuhi syarat ittishal al sanad. ‎
Da'if jenis ini dibagi lagi menjadi: ‎
‎1)‎ Hadis Muallaq
Yaitu hadis yang dari awal sanadnya terdapat satu rawi atau lebih yang ‎gugur atau dibuang, baik secara berurutan maupun tidak.‎ ‎ Contohnya ‎adalah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari :‎
َقَالَ بَهْزٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنِ النَّبِىِّ‎ ‎ص ع قَالَ‎ ‎‏: اللَّهُ أَحَقُّ أَنْ يُسْتَحْيَا مِنْهُ مِنَ النَّاسِ‎ ‎
Hadis di atas dikatakan muallaq karena Bukhari langsung menyebut ‎Bahz bin Hakim, ayah Bahz (Hakim bin Muawiyah) dan kakeknya yaitu ‎Muawiyah bin Haidah tanpa menyebutkan rawi sebelum Bahz. Padahal ‎dalam hadis Abu Dawud, sebelum Bahz masih ada Abdullah bin ‎Maslamah dan Ubay. Dalam jalur lain riwayat Abu Dawud, sebelum Bahz ‎terdapat Ibnu Basyar dan Yahya.  ‎
‎2)‎ Hadis Mursal ‎
Yaitu hadis yang sanadnya dari tabi‘in langsung meloncat kepada ‎Nabi, tanpa melalui sahabat. Maksudnya perawi kedua – baik  tabi’in atau ‎sahabat junior – langsung menisbatkan apa yang diucapkannya langsung ‎kepada Nabi, tanpa menyebutkan dari perawi pertama terlebih dahulu, ‎seakan-akan dia mengetahuinya langsung dari Nabi. Contoh:‎
حَدَّثَنِى يَحْيَى عَنْ مَالِكٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ ‏عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ إِلَى مَكَّةَ عَامَ الْفَتْحِ ‏فِى رَمَضَانَ فَصَامَ حَتَّى بَلَغَ الْكَدِيدَ ثُمَّ أَفْطَرَ فَأَفْطَرَ النَّاسُ (رواه مالك)‏
Menurut Al-Qabisy, hadis ini termasuk mursal karena Ibnu Abbas tidak ‎ikut bepergian bersama Nabi. Saat itu dia tinggal di rumahnya bersama ‎orang tuanya. Jadi dia tidak menyaksikan sendiri kisah perjalanan itu. Hal ‎itu diketahui berdasarkan berita sahabat lain.‎
Menurut Imam Malik dan Abu Hanifah hadith ini boleh dijadikan ‎hujjah.‎

READ MORE - Kok Haditsnya Dhaif, Kenapa ya? belajar komputer

Kenapa Harus Ada Hadits Hasan


Dinamakan dengan hadis hasan karena ulama ahli hadis berbaik sangka ‎terhadap rawinya ‎. Orang pertama kali yang terkenal menggunakan terminologi ‎ini adalah adalah Imam al-Tirmidzi. Hadis hasan menurut Ibn Hajar adalah hadis ‎yang sanadnya bersambung, tidak ditemukan adanya cacat dan juga syadz serta ‎diriwayatkan oleh rawi yang adil namun tingkat ketsiqahannya tidak sempurna.‎
Menurut Ibnu Taymiyah hadis hasan termasuk dalam kategori da'if. Karena ‎beliau hanya mengklasifikasikan hadis menjadi dua, shahih dan da'if. Kemudian ‎hadis da'if  dibagi menjadi dua; yakni yang bisa dijadikan hujjah dan yang tidak. ‎Hadis hasan masuk dalam kategori hadis da'if  yang dapat dijadikan hujjah.‎

Hadis hasan sendiri juga terbagi menjadi dua:‎
a.‎ Hasan lidzatih ‎
Dinamakan Hasan lidzatih karena sifat hasannya muncul secara ‎independen tanpa melihat dukungan hadis jalur lain. Contohnya:‎
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى ‏هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ ‏بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ (رواه الترمذى)‏
Hadis ini bisa dinamakan hasan lidzatih dengan tanpa melihat jalur riwayat ‎lainnya.‎
b.‎ Hasan lighayrih
Dinamakan hasan lighayrih karena kehasanannya disebabkan oleh faktor ‎lain (dari luar), artinya hadis ini sebenarnya adalah tergolong da'if karena salah ‎satu syarat untuk bisa dikategorikan hadis hasan atau shahih tidak terpenuhi, ‎namun dikuatkan oleh adanya muttabi' atau syahid. Contoh hadis hasan ‎lighayrih adalah: ‎
حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحَسَنِ الْكُوفِىُّ حَدَّثَنَا أَبُو يَحْيَى إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِىُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ ‏أَبِى زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى لَيْلَى عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى ‏الله عليه وسلم- « حَقٌّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَنْ يَغْتَسِلُوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلْيَمَسَّ أَحَدُهُمْ مِنْ طِيبِ ‏أَهْلِهِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَالْمَاءُ لَهُ طِيبٌ (رواه الترمذى)‏
Hadis ini menurut al-Tirmidzi masuk dalam kategori hasan lighayrih ‎dikarenakan Yazid bin Abi Ziyad termasuk golongan al-mudallis. Tetapi ‎matan hadis dikuatkan oleh syahid yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abi ‎Sa’id dll.‎

READ MORE - Kenapa Harus Ada Hadits Hasan belajar komputer

Hadits Shahih Ya Seperti Ini


Hadis shahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi ‎yang tsiqah ‎, dan terselamatkan dari syadz dan tidak ada cacat atau kekurangan ‎. ‎
Dari pengertian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kriteria hadis shahih  ‎adalah:‎
a.‎ Sanadnya bersambung (ittishal al-sanad) artinya rawi pertama hingga rawi ‎terakhir bersambung di dalam penerimaan hadisnya. Selain itu juga sesuai ‎dengan metode yang ditetapkan oleh para ulama ahli hadis.‎
b.‎ Diriwayatkan oleh rawi yang tsiqah (‘adil dan dlabith)‎
‎1)‎ ‎‘Adil adalah adalah sifat yang yang ada pada seseorang yang senantiasa ‎mendorong untuk bertakwa dan menjaga kredibilitasnya. Ini terkait dengan ‎dimensi moral spiritual.‎
‎2)‎ Dlabith adalah sifat terpercaya, hafal di luar kepala, mengetahui arti hadis, ‎dan mampu untuk menceritakan setiap saat sesuai dengan redaksi saat ia ‎menerima hadis.‎

Dlabith ada dua macam:‎
a)‎ Dlabith shadri, yaitu benar-benar hafal dalam hatinya. Sehingga ‎mampu mengingat dengan baik apa yang telah ia dengar dan mampu ‎mengeluarkan ingatan tersebut kapan pun diperlukan. ‎
b)‎ Dlabith kitabi, yaitu rawi yang ingatannya berdasarkan catatan yang ‎dibuatnya semenjak dia mendengar/menerima suatu hadis dan mampu ‎menjaga tulisan tersebut dari kerusakan ataupun cacat.‎
c.‎ Tidak ada unsur syadz yaitu tidak bertentangan dengan riwayat lain yang ‎diriwayatkan oleh perawi yang lebih tsiqah atau rawi yang lebih banyak, dan ‎tidak bisa dikumpulkan.‎
d.‎ Tidak adanya ‘illat yaitu kecacatan yang dapat menghalangi sebuah hadis ‎mencapai tingkatan sahih.‎
Hadis Shahih  sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu:‎
a.‎ Shahih lidzatih adalah sebuah hadis yang telah memenuhi semua syarat hadis ‎shahih dan tingkatan rawi berada pada tingkatan tertinggi.‎
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ‎ ‎عَنِ النَّبِىِّ  ص ع وَعَنْ ‏حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم‎ ‎قَالَ ‏‎:‎‏ لا يُؤْمِنُ ‏أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رواه البخارى)‏
b.‎ Shahih lighayrih adalah hadis yang tidak menetapi persyaratan hadis shahih ‎secara sempurna, misalnya, rawi kurang memiliki ingatan hafalan yang kuat ‎sehingga digolongkan sebagai hadis hasan, namun karena didukung oleh hadis ‎lain yang satu tema dan kualitasnya seimbang atau bahkan lebih tinggi maka ‎hadis tersebut dinamakan shahih lighayrih. Contoh hadis ini adalah sebagai ‎berikut:‎
Hadis dari Muhammad bin Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurairah ‎bahwa Nabi bersabda‏:‏
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى ‏هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ ‏بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ (رواه الترمذى)‏
Hadis ini termasuk kategori shahih lighayrih menurut Ibn Shalah, karena ‎Muhammad bin Amr bin Alqamah adalah orang yang lemah dalam hafalan dan ‎kecerdasannya. Namun demikian, hadis di atas dikuatkan oleh jalur lain, yaitu ‎oleh al-A'raj bin Hurmuz dan Sa'id al Maqbari maka bisa dikategorikan shahih ‎lighayrih.‎

READ MORE - Hadits Shahih Ya Seperti Ini belajar komputer

Tiga Unsur Penting Hadits, Harus


C.‎ Hadis Ditinjau dari Aspek Kualitas
‎1.‎ Unsur-unsur Hadis
Hadis bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri tanpa ada hal-hal yang berkaitan ‎dengannya. Suatu hadis tidak terlepas dari beberapa unsur yang terkandung di ‎dalamnya. Tanpa unsur-unsur tersebut, maka status dan validitas suatu hadis patut ‎untuk dipertanyakan. Beberapa unsur yang menjadi pertimbangan untuk menilai ‎keShahihan sebuah hadis itu ada tiga, yaitu matan, sanad, dan mukharrij.‎
a.‎ Matan ‎
Matan secara bahasa adalah penguat atau teks. Secara istilah adalah lafaz-‎lafaz yang menggambarkan makna hadis, bisa juga diartikan kalimat hadis yang ‎mempunyai arti ‎. Menurut Ibn Jama'ah adalah sebuah kalimat yang menjadi ‎tujuan akhir daripada sanad ‎. Lebih sederhananya, matan adalah bentuk ‎redaksional sebuah hadis.‎
b.‎ Sanad
Arti sanad secara etimologi adalah tempat bersandar ‎. Adapun secara ‎terminologi terdapat beberapa pendapat, di antaranya adalah:‎
‎1)‎ Menurut al-Sayyid Muhammad Ibn Alawi al-Maliki, sanad ialah jalur yang ‎menghubungkan seseorang sampai kepada matan. Jalur ini tidak lain adalah ‎para rawi yang mentransformasikan matan tersebut secara ‎berkesinambungan. Dengan demikian, sanad dan rawi mempunyai arti ‎yang sama ‎.‎
‎2) ‎ Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib mendefinisikan sanad sebagai jalur matan. ‎Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan jalur matan ‎adalah silsilah para rawi yang mentransformasikan matan dari sumber ‎utama. Dengan demikian, menurut dia bahwa terdapat perbedaan antara ‎sanad dan rawi. ‎
‎3)‎ Sanad menurut al-Badr bin Jama'ah adalah memberitahu jalur menuju ‎hadis. Karena sanad menurutnya diambil dari kata al-Sannad yang berarti ‎sesuatu yang naik dari lembah gunung. Hal ini karena al-musnid menarik ‎hadis sampai kepada orang yang mengucapkan hadis. Atau diambil dari ‎ucapan fulanun sanadun (berpegangan) sehingga sanad mempunyai arti ‎memberitahu proses menuju matan. Hal itu dikarenakan orang yang hafal ‎hadis menjadikan sanad sebagai acuan dalam keShahihan dan keda‘ifan ‎sebuah hadis.‎
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa terminologi sanad ‎adalah jalannya hadis, maksudnya mata rantai (jalur) para rawi yang ‎menghubungkan matan mulai dari awal hingga akhir. Secara etimologi isnad ‎berarti menyandarkan. Adapun secara terminologi isnad didefinisikan dengan ‎pemberitahuan dan penjelasan tentang jalur matan. Namun, terkadang kata isnad ‎diartikan dengan sanad, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, kata isnad dan ‎sanad mempunyai arti yang sama.‎
Dalam ilmu hadis terdapat beberapa kata yang merupakan derivasi dari kata ‎sanad di antaranya adalah ‎:‎
‎1)‎ Sanad, yang artinya proses menuju matan.‎
‎2)‎ Musnad, yang artinya hadis yang sanadnya sampai pada Nabi Muhammad ‎saw. Dalam hal ini sanad mempunyai tiga arti; (1) hadis yang lalu. (2) buku ‎hadis yang sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad saw. (3) adalah ‎sama dengan kata isnad dimana merupakan kata benda seperti Musnad al-‎Syihab, Musnad al-Firdaus atau yang lain.‎
‎3)‎ Musnid, yang artinya orang yang meriwayatkan hadis dari jalurnya baik ia ‎paham atau tidak.‎
‎4)‎ Isnad, yang artinya menarik hadis sampai ke orang yang mengucapkan ‎hadis.‎

c.‎ Mukharrij
Mukharrij adalah orang yang menyebutkan rawi hadis. Istilah ini berbeda ‎dengan al-Muhdith yang artinya orang yang mempunyai keahlian tentang proses ‎perjalanan hadis serta mengetahui nama-nama rawi, redaksi, dan kelemahan hadis. ‎Dalam hal ini ia lebih tinggi apabila dibandingkan dengan al-Musnid. Orang yang ‎sedang bergelut dengan hadis dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan ‎antara lain sebagai berikut:‎ 
‎1)‎ al-Thalib adalah orang yang sedang belajar hadis.‎
‎2)‎ al-Muhaddits adalah orang yang mendalami dan menganalisis hadis dari ‎segi riwayat dan dirayat.‎
‎3)‎ al-Hafizh adalah orang yang hafal 100.000 hadis.‎
‎4)‎ al-Hujjah adalah orang yang hafal 300.000 hadis.‎
‎5)‎ al-Hakim adalah orang yang menguasai hal-hal yang berhubungan dengan ‎hadis secara keseluruhan baik ilmu maupun mustalah al-Hadis.‎
‎6)‎ Amir al-hadis (pemimpin hadis)‎

Menurut Syaikh Fath al-Din bin Sa‘id al-Nas, al-muhaddis pada zaman ‎sekarang adalah orang yang sibuk mempelajari hadis baik aspek riwayat maupun ‎dirayat, kemudian mengkaji kualitas rawinya dengan mempelajari secara ‎mendalam para rawi yang semasa dan populer dalam masalah hadis. Sehingga ia ‎mampu mengetahui gurunya dan guru dari guru rawi sampai seterusnya. Untuk ‎lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:‎
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا أَبُو جَنَابٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْبَرَاءِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ ‏صلى الله عليه وسلم خَطَبَ عَلَى قَوْسٍ أَوْ عَصاً (اخرجه احمد فى مسنده)‏
Sanad adalah:‎
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا أَبُو جَنَابٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْبَرَاءِ عَنْ أَبِيهِ ‏
ِMatan adalah:‎
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّم خَطَبَ عَلَى قَوْسٍ أَوْ عَصًا ‏
Mukharrij adalah: ‎
احمد ‏

READ MORE - Tiga Unsur Penting Hadits, Harus belajar komputer