Pembagian Hadits Mutawatir. sebelum mengetahui pembagian hadits mutawatir mari kita ketahui dulu apa itu hadits mutawatir. Ada perbedaan pendapat ulama dalam pembagian hadits mutawatir. Sebagian ulama menyebutkan pembagian hadits mutawatir kepada
3 bagian, yaitu: mutawatir lafdzi, mutawatir maknawi, dan mutawatir amali. Akan tetapi mayoritas ulama membaginya menjadi 2 bagian, yaitu; mutawatir lafdzi dan mutawatir maknawi. Sedangkan ada
a) Hadits mutawatir lafdhi, adalah hadits yang mutawatir secara lafadz dan maknanya. Misalnya, hadits: « مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ » artinya “ barang siapa yang sengaja berdusta dengan atas namaku, maka dia akan mendapatkan tempat duduknya dari api neraka”.
Hadits tersebut diriwayatkan lebih dari 70 sahabat, dan diantara mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga. Terkait hadits tersebut, menurut Abu Bakar Al-Bazzar diriwayatkan oleh 40 orang sahabat, dan sebagian ulama mengatakan bahwa itu diriwayatkan oleh 62 orang sahabat, dengan susunan redaksi dan makna yang sama.
b) Hadits mutawatir maknawi, adalah hadits yang mutawatir secara maknanya dan tidak mutawatir secara lafalnya. Artinya para periwayat hadits berlainan dalam menyusun redaksi pemberitaan, akan tetapi terdapat kesatuan prinsip dalam maknanya. Misalnya, hadits-hadits yang menjelaskan tentang mengangkat tangan dalam berdoa.
…أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ لاَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِى شَىْءٍ مِنْ دُعَائِهِ ، إِلاَّ فِى الاِسْتِسْقَاءِ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ
“… sesungguhnya Rasulullah SAW tidak mengangkat kedua tangannya begitu tinggi pada waktu berdoa, kecuali pada waktu berdoa memohon hujan, beliau mengangkat kedua tangannya sampai terlihat kedua ketiaknya yang putih”
Dalam redaksi pemberitaan yang lain dengan makna yang sama, disebutkan:
…عَنْ أَنَسٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِى الدُّعَاءِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ.
“… dari sahabat Anas, dia berkata bahwa pernah melihat Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya pada waktu berdoa sampai terlihat kedua ketiaknya yang putih”
Walaupun kedua hadits di atas berbeda redaksinya dan bahkan beberapa hadits serupa yang lainnya juga masih banyak, kesemuanya adalah hadits-hadits yang berbeda dalam redaksi, namun memiliki kadar kesamaan dalam segi maknanya, yaitu menjelaskan keadaan Rasulullah mengangkat tangan dalam berdoa, maka yang demikian adalah disebut hadits mutawatir maknawi.
No comments:
Post a Comment