Sunday, December 30, 2012

mu’jizat Al-Quran Sudut Pandang Tulisan, Pembacaan, dan Pemahaman.


Kalimat-kalimat al-Quran adalah mu’jizat baik dari segi penulisan, pembacaan, maupun ‎penjelasaannya.‎
Kemu’jizatan bentuk tulisan al-Quran tampak pada perubahan bentuk sebagian kalimat ‎di berbagai ayat yang berbeda baik dengan penambahan huruf atau pengurangan (baik ‎huruf itu terbaca atau tidak) untuk memberi nuansa baru bagi beberapa makna yang ‎tidak mungkin ditemukan tanpa ada perubahan bentuk tulisan yang lazim digunakan. ‎
mujizat alquran

Allah SWT menghendaki kalimat pertama al-Quran yang diturunkan adalah kata ‎بسم ‏‎ ‎yang ditulis dalam bentuk yang berbeda dari biasanya dengan membuang huruf hamzah ‎wasal ketika disandarkan pada
Allah SWT (‎بسم الله‎ ). Pada hal, kata itu biasanya ditulis ‎sempurna lengkap dengan hamzah wasal seperti yang terdapat pada surat al-alaq ‎ketika kata itu disandarkan pada kata‏ ‏‎ ‎ربك‎ ‎‏ ‏‎ ( ‎اقرأ بسم ربك‎ ). Sebagaimana keterangan ‎yang akan datang, pembuangan huruf dari sebuah kalimat mempercepat jatuhnya ‎kalimat dari apa yang ditunjukkan dalam tingkah ini adalah tuntutan agar segera atau ‎cepat wusul pada Allah SWT . ‎
Hal ini terjadi karena kalimat-kalimat al-Quran itu sifatnya tauqifi dari Allah SWT dan ‎tidak ada campur tangan penulis wahyu. Hal ini menuntut para pembaca al-Quran untuk ‎merenungkan seluruh kalimat-kalimat Al-Quran, bentuk tulisan, jumlah huruf dari ‎kalimat pertama yang dibaca dalam al-Quran.‎
Misalnya lagi kata ‎اليل‎ di  seluruh ayat al-Quran ditulis tanpa lam di tengah. Sedangkan ‎kata ‎النهار‎ ditulis sempurna lengkap dengan huruf alif (huruf mad). Ketika kita teliti ‎hikmah penulisan itu, kita akan menemukan bahwa malam itu gelap, lebih pendek, dan ‎lebih cepat berlalu dibandin siang kerena akitifitas di waktu malam sedikit dan tujuan ‎penciptaan malam adalah untuk istirahat. Sedangkan siang adalah waktu beraktifitas ‎dan perjuangan. Waktu yang panjang.‎
Masih ada banyak contoh yang memperkuat bahwa bentuk kalimat dan jumlah huruf ‎yang kelihatannya sepele namun sebenarnya mengandung makna yang dalam.‎
Begitu pula, bentuk kemukjizatan tulisan al-Quran tampak pada penulisan kata yang ‎tidak sesuai aslinya. Hal ini menunjukkan bahwa di sana ada rahasia besar yang harus ‎diperhatikan para pembaca al-Quran agar ia tidak bergegas melewatkannya. Sekedar ‎contoh kata ‎نشاء‎ dalam al-Quran semua ditulis seperti itu kecuali pada surat Hud ayat 87 ‎yang ditulis ‎نشؤا ‏‎ . Hal ini ditujukan agar pembaca memperhatikan kandungan ‎hikmahnya yaitu seputar kebebasan manusia menggunakan harta bendanya. Manusia ‎bebas untuk menggunakan hartanya baik dengan membelanjakannya di jalan kebaikan ‎atau kejelekan atau ia mengharuskan diri menggunakan harta itu untuk jalan kebaikan ‎dan jalan yang diperintahkan Allah SWT . Hal ini karena Allah SWT menjadikan kita ‎pemegang atas harta ini.‎
Semua hal yang terkait dengan al-Quran berupa perubahan bentuk tulisan untuk ‎penyesuaian makna yang dikehendaki membuktikan bahwa penulisan al-Quran adalah ‎bersifat tauqifi dari Allah SWT untuk tujuan yang tinggi yang harus diperhatikan oleh ‎pembaca al-Quran dan digali maksud serta tujuannya. Hal inilah yang dikehendaki oleh ‎tulisan al-Quran.‎
Begitu pula pembacaan kata, kalimat, dan ayat al-Quran secara benar sesuai dengan ‎penurunannya dengan mematuhi hukum-hukum tajwid memberi kemu’jizatan dan ‎makna baru, dan hukum yang tidak akan tampak jika al-Quran dibaca seperti bacaan ‎biasa. Membaca panjang sebagian huruf, memperjelas tanwin dan nun sukun, ‎menerapkan dengung pada nun sukun dan tanwin, mengidghomkan nun mati dan ‎tanwin pada sebagian huruf dan hukum tajwid yang lain memberi makan yang ‎sebenarnya pada ayat-ayat al-Quran.‎

belajar komputer
belajar komputer
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: mu’jizat Al-Quran Sudut Pandang Tulisan, Pembacaan, dan Pemahaman.; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment